Kamis, 09 Juni 2011

TUGAS SISTEM INFORMASI KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN

       Latar Belakang
       
                   
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi di pengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi atau kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.
Salah satu kebutuhan dalam pelaksanaan poembangunan dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi yang valid dan akurat. Oleh karena itu pembangunan system informasi, kususnya di bidang kesehatan dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya –upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Perubahan pelayanan di bidang Kesehatan yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas mengharuskan sektor kesehatan  untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Untuk mewujudkan informasi atas segala kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah Puskesmas  maka perlu satu system alat bantu berupa system informasi Puskesmas ( Simpus )  agar semua kegiatan dapat termonitor dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( Simpus )
Perubahan era globalisasi membawa dampak yang luas bagi warga masyarakat. Pendidikan masyarakat yang relatif tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi tentang kesehatan, serta kesadaran hukum yang semakin tinggi, menyebabkan semakin bervariasi dan tinggi tuntutan kebutuhan kesehatan mereka. Hal ini akan membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat.
Masalah  dalam Pelayanan Kesehatan yakni Pengelolaan data Puskesmas yang sangat banyak, baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh Puskesmas sehingga mengakibatkan:
·         Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat.
·         Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
·         Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
·         Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya. Maka perlu dipikirkan mengenai sistim informasi yang mudah,cepat serta dapat dilihat dan dimengerti yaitu dengan adanya SIMPUS.
·         Karena dengan Simpus dapat memberikan :

 1. Manfaat Umum Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
  • Efisiensi
  • Kemudahan dan kecepatan data
  • Dokumentasi dan pelaporan yang Auditable dan Accountable
  • Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Menejemen Puskesmas
  • Mendukung koordinasi antar bagian-bagian didalam Puskesmas
·         Ketepatan
Pada awal pemasangan Sistem Informasi  Puskesmas, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan dan ketepatan data belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dapat dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, terhadap ketepatan dan kecepatan kerja.
·         Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMPUS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Menejemen. Sistem Informasi Menejemen Puskesmas juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 (dua) kali pada hal yang sama, maka system akan menolaknya, sistem juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
·         Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMPUS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
·         Peningkatan Pelayanan
Pengaruh SIMPUS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya.
·         Kemudahan Pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMPUS, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.




2. Manfaat Manajerial
·         Kecepatan Menejer Untuk Mengambil Keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIMPUS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dan informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapati sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
·         Akurasi dan kecepatan untuk mengidentifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMPUS memberi gambaran dan hari ke hari mengenai kinerja Puskesmas, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera teratasi dan disusun.
·         Memudahkan penyusunan rencana dan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMPUS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu. ini tenth saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
 3. Manfaat Bagi Organisasi
·         Budaya Kerja
Sistem Informasi Menejemen Puskesmas ini mensyaratkan    kedisiplinan dalam memasukkan data, baik ketepatan waktu maupun keakuratan data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMPUS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat,  Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung.


Pemahaman sistem

Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau peduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMPUS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem diPuskesmas tersebut bekerja.
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMPUS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. 
      




BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Sistem Informasi Kesehatan ( Simpus ) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik,  serta menejemen terhubung menjadi satu dengan sitem real online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat memonitor perkembangannya.

 Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas  yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
·         Pencatatan medical record
·         Kecepatan pelayanan administrasi
·         Pembuatan laporan data penyakit  secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.
Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas  yang bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di Puskeswmas  adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.



BAR IV
 SISTEM INFORMASI

1. Identifikasi Masalah
Guna mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Puskesmas” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan  pelayanan kesehatan. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan adalah:
  1. Analisis pemanfaatan SIMPUS dalam meningkatkan pelayanan di Puskesmas?
  2. Mengapa SIMPUS Menjadi Pilihan?
  3. Bagaimana Pemanfaatan Pengelolaan Informasi dengan Teknologi Informasi yang ada





BAB V
 PENUTUP

           Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa system informasi merupakan salah satu system yang dapat digunakan untuk memberikan beberapa informasi data kususnya kegiatan yang di lakukan di Puskesmas sehingga data dapat dilihat secara cepat tepat dan  untuk memberikan informasi yang baik. Dengan adanya Simpus diharapkan semua data bisa terekap serta dapat di pertanggungjawabkan dengan benar. Demikian penulisan system manajemen Puskesmas semoga dapat memberikan wawasan bagi penulis serta lebih dapat memahami tentang system informasi Manajemen yang ada.






BAB I
PENDAHULUAN

       Latar Belakang
       
                   
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi di pengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi atau kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.
Salah satu kebutuhan dalam pelaksanaan poembangunan dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi yang valid dan akurat. Oleh karena itu pembangunan system informasi, kususnya di bidang kesehatan dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya –upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Perubahan pelayanan di bidang Kesehatan yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas mengharuskan sektor kesehatan  untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Untuk mewujudkan informasi atas segala kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah Puskesmas  maka perlu satu system alat bantu berupa system informasi Puskesmas ( Simpus )  agar semua kegiatan dapat termonitor dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( Simpus )
Perubahan era globalisasi membawa dampak yang luas bagi warga masyarakat. Pendidikan masyarakat yang relatif tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi tentang kesehatan, serta kesadaran hukum yang semakin tinggi, menyebabkan semakin bervariasi dan tinggi tuntutan kebutuhan kesehatan mereka. Hal ini akan membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat.
Masalah  dalam Pelayanan Kesehatan yakni Pengelolaan data Puskesmas yang sangat banyak, baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh Puskesmas sehingga mengakibatkan:
·         Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat.
·         Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
·         Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
·         Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya. Maka perlu dipikirkan mengenai sistim informasi yang mudah,cepat serta dapat dilihat dan dimengerti yaitu dengan adanya SIMPUS.
·         Karena dengan Simpus dapat memberikan :

 1. Manfaat Umum Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
  • Efisiensi
  • Kemudahan dan kecepatan data
  • Dokumentasi dan pelaporan yang Auditable dan Accountable
  • Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Menejemen Puskesmas
  • Mendukung koordinasi antar bagian-bagian didalam Puskesmas
·         Ketepatan
Pada awal pemasangan Sistem Informasi  Puskesmas, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan dan ketepatan data belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dapat dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, terhadap ketepatan dan kecepatan kerja.
·         Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMPUS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Menejemen. Sistem Informasi Menejemen Puskesmas juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 (dua) kali pada hal yang sama, maka system akan menolaknya, sistem juga akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
·         Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMPUS data tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
·         Peningkatan Pelayanan
Pengaruh SIMPUS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya.
·         Kemudahan Pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMPUS, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.




2. Manfaat Manajerial
·         Kecepatan Menejer Untuk Mengambil Keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIMPUS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dan informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapati sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.
·         Akurasi dan kecepatan untuk mengidentifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMPUS memberi gambaran dan hari ke hari mengenai kinerja Puskesmas, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera teratasi dan disusun.
·         Memudahkan penyusunan rencana dan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMPUS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu. ini tenth saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
 3. Manfaat Bagi Organisasi
·         Budaya Kerja
Sistem Informasi Menejemen Puskesmas ini mensyaratkan    kedisiplinan dalam memasukkan data, baik ketepatan waktu maupun keakuratan data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMPUS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat,  Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung.


Pemahaman sistem

Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau peduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMPUS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem diPuskesmas tersebut bekerja.
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMPUS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. 
      




BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Sistem Informasi Kesehatan ( Simpus ) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik,  serta menejemen terhubung menjadi satu dengan sitem real online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat memonitor perkembangannya.

 Simpus merupakan sebagian dan kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas  yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti:
·         Pencatatan medical record
·         Kecepatan pelayanan administrasi
·         Pembuatan laporan data penyakit  secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.
Perencanaan suatu sistem informasi Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang bersangkutan. Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas  yang bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi Puskesmas adalah faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun keamanan terhadap isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di Puskeswmas  adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan privasi pasien.



BAR IV
 SISTEM INFORMASI

1. Identifikasi Masalah
Guna mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Puskesmas” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan  pelayanan kesehatan. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan adalah:
  1. Analisis pemanfaatan SIMPUS dalam meningkatkan pelayanan di Puskesmas?
  2. Mengapa SIMPUS Menjadi Pilihan?
  3. Bagaimana Pemanfaatan Pengelolaan Informasi dengan Teknologi Informasi yang ada





BAB V
 PENUTUP

           Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa system informasi merupakan salah satu system yang dapat digunakan untuk memberikan beberapa informasi data kususnya kegiatan yang di lakukan di Puskesmas sehingga data dapat dilihat secara cepat tepat dan  untuk memberikan informasi yang baik. Dengan adanya Simpus diharapkan semua data bisa terekap serta dapat di pertanggungjawabkan dengan benar. Demikian penulisan system manajemen Puskesmas semoga dapat memberikan wawasan bagi penulis serta lebih dapat memahami tentang system informasi Manajemen yang ada.






Sabtu, 21 Mei 2011

tugas sim


1. Piranti keras (hardware)
Hardware adalah perangkat keras Itu terjemahannya. Tapi bisa juga kita artikan sebagai berikut:
Hardware/Perangkat keras adalah sebuah alat/benda yang kita bisa lihat, sentuh, pegang dan memiliki fungsi tertentu. Secara fisik ada wujudnya. Ada bentuknya.
Perangkat Hardware terdiri atas 3 jenis, yaitu:
1.    Perangkat masukan (Input device)
Perangkat masukan berfungsi untuk memasukkan data, baik berupa teks, foto, maupun gambar ke dalam komputer.Contoh perangkat input misalnya keyboard, mouse, light-pen, scanner, dan sebagainya.
2.    perangkat keluaran (Output device)
perangkat keluaran dipergunakan untuk menampung dan menghasilkan data yang dikeluarkan, misalnya monitor dan printer.
3.    Perangkat pengolah data (Processor)
Perangkat pengolah data dipergunakan untuk mengolah data.Pengolah data meliputi unit pengolah pusat (CPU/Central Processing Unit) dan juga mikroprosesor.
Macam-macam perangkat keras (hardware): CPU, Monitor, Keyboard, Mouse, Printer, CD Room, Compact Disk, Flopy Disk, Hardisk, Scanner, USB Flashdisk
2. Piranti Lunak (Shoftware)
Sedangkan Software / perangkat lunak,  adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Software secara fisik tidak ada wujudnya. Maka tidak bisa kita sentuh, tidak bisa kita pegang namun kita dapat menjalankannya dalam sebuah sistem operasi dan Yang hanya bisa kita pegang hanya media penyimpannya saja, seperti disket,CD, dsb. Perangkat lunak memiliki fungsi tertentu juga, dan biasanya untuk mengaktifkan perangkat keras. Bisa juga dikatakan perangkat lunak bekerja di dalam perangkat keras.

      Contoh perangkat lunak: Program Akutansi, pAuto Cad, Program MS Office,Pdf, Winamp, Program MS Office.

3. Basis Data (Data Base)
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir dan di simpan secara terintegrasi dengn menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang di butuhkan oleh para pengguna atau sekumpulan informsi yang disimpan di dalam komputer secara sistimatik sehingga dapat di periksa menggunakan suatu komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
4. Jaringan (Network)
Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
  3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
5. Prosedur
Prosedur adalah kelompok pekerjaan pencatatan yang erat sekali hubungannya yang meliputi suatu sub fungsi daripada suatu fungsi tertentu. Kemudian prosedur juga dapat diartikan suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.
Menurut. Ibnu Syamsi, SW (1994 : 16) mendefinisikan prosedur sebagai berikut : “Prosedur adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan”.


6. Orang
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,danSualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.